Dari Ideasi ke Aksi: Rapat Kerja Pinus Indonesia 2025

Direktur Pilar Nusantara Rabin Ibnu Zainal dan Wakil Direktur Pilar Nusantara Hari Kusdaryanto bersama para narasumber: Farah Sofa dari Ford Foundation, R Alam Surya Senior Adviser, Bhima Yudhistira Direktur Celios dan Hening Parlan sebagai Koordinator Nasional Green Faith Indonesia. (21/11/2025)

Yogyakarta, 21 November 2025 – Perkumpulan Pilar Nusantara (PINUS) menggelar Rapat Kerja tahun 2025 di Hotel Alana Malioboro, Yogyakarta, Jumat (21/11/2025). Rapat kerja tahun ini terasa istimewa karena menghadirkan sejumlah narasumber yang berperan sebagai pemantik ideasi, membuka ruang refleksi mendalam mengenai arah gerakan keadilan iklim di Indonesia.

Sesi ideasi pertama dibuka oleh Farah Sofa dari Ford Foundation Indonesia, yang menguraikan perkembangan global terkait keadilan iklim dan implikasinya bagi kerja advokasi di Indonesia. Berdasarkan pengalamannya membangun kolaborasi strategis di berbagai tingkat, ia menekankan bahwa transisi energi dan dinamika pendanaan iklim menuntut organisasi masyarakat sipil untuk memperkuat analisis, meningkatkan adaptabilitas, serta membuka ruang kemitraan lintas aktor. Setelah itu, Hening Parlan dari Green Faith Indonesia berbagi pandangan tentang bagaimana gerakan lintas agama memainkan peran signifikan dalam mendorong keadilan iklim dan transisi energi yang inklusif dan berkeadilan.

Pada sesi kedua, Bhima Yudhistira dari CELIOS menjelaskan transformasi lembaganya dari think tank ekonomi konvensional menjadi organisasi yang mampu merespons isu-isu strategis dengan cepat tanpa mengabaikan ketajaman analisis. Ia menyoroti penguatan metodologi riset, perluasan jejaring, dan strategi komunikasi publik yang lebih efektif sebagai faktor penting agar gagasan ekonomi dapat menjangkau publik secara lebih luas. Pembelajaran ini menjadi inspirasi bagi PINUS untuk memperkuat riset, advokasi, dan komunikasi yang lebih relevan dalam mendorong agenda keadilan ekologis dan sosial.

Selanjutnya, Muhammad Raavi dari Climate Rangers Jogja menegaskan pentingnya keadilan iklim bagi generasi muda. Ia menekankan prinsip keadilan antar generasi yang menuntut tanggung jawab generasi saat ini untuk memastikan generasi mendatang memperoleh kesempatan dan manfaat ekologis yang setara. Perspektif ini memperkaya refleksi PINUS mengenai pentingnya membangun gerakan yang mampu menjembatani kepentingan berbagai kelompok umur.

Penutup sesi dipaparkan oleh R. Alam Surya Putra, seorang senior advisor yang telah lama berkecimpung dalam gerakan masyarakat sipil. Ia menguraikan teori dan praktik gerakan masyarakat sipil, menekankan peran strategis lembaga swadaya masyarakat dalam menjembatani pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat madani untuk mewujudkan transformasi sosial dan ekologis yang berkelanjutan.

Rangkaian paparan tersebut memberi PINUS pijakan penting untuk memperkuat strategi gerakan, mulai dari analisis, riset, advokasi, hingga konsolidasi jaringan, demi memperluas dampak kerja-kerja untuk keadilan iklim di Indonesia.

Tim Pilar Nusantara (PINUS) berfoto bersama saat penutupan Rapat Kerja 2025.

Dengan rangkaian masukan dari para narasumber, rapat kerja ini tidak hanya menjadi forum evaluasi internal, tetapi juga ruang refleksi strategis. PINUS memanfaatkannya untuk menyelaraskan prioritas program dan merumuskan strategi baru yang lebih responsif terhadap kebutuhan lapangan. Seluruh sesi ideasi pada akhirnya menegaskan komitmen PINUS untuk terus memainkan peran penting sebagai jembatan antara kebijakan publik dan aksi masyarakat dalam memperjuangkan keadilan iklim di Indonesia.

× Hubungi Kami Untuk Pemesanan