Pinus sumsel- Mengadakan Pembekalan kepada kader-kader yang terpilih untuk meningkatkan kualitas pelatihan kader berdasarkan dari hasil pelatihan pada 2-3 agustus 2018 kemarin .
“Ini merupakan bagian dari Program Pinus Sumsel sekaligus strategi untuk memastikan keberlangsungan kegiatan kedepan untuk kader yang nantinya akan diterjunkan langsung di masyarakat wilayah pertambangan Sumatera Selatan. Diharapkan dengan kader yang lebih terlatih akan membawa kemanfaatan di tengah masyarakat secara khusus.
Titik tekan dalam pelaksanaan pembekalan kader ini agar kader mampu berjuang membangun masyarakat tambang khususnya. Selain itu, materi yang disampaikan lebih kepada penyadaran tentang keadilan gender dan analisis sosial.
Pada hari pertama kegiatan tersebut disampaikan oleh pakar dibidang gender yaitu Ressy Tri mulyani, beliau menyampaikan materi-materi terkait hal-hal tentang keadilan Gender. bahwasanya keadilan gender adalah suatu proses dan perlakuan adil terhadap perempuan dan laki-laki. Dengan keadilan gender berarti tidak ada pembakuan peran, beban ganda, subordinasi, marginalisasi dan kekerasan terhadap perempuan maupun laki-laki.
“Perlu diingat kalau kesetaraan gender di Indonesia tidak sama seperti di luar negeri. Kesetaraan gender di Indonesia tidak ingin menjadikan perempuan sebagai laki-laki maupun sebaliknya,” tuturnya.
“Ada batas-batas nilai kodrat dan norma yang harus tetap dipatuhi. Kodrat perempuan adalah hamil, melahirkan, dan menyusui. Sedangkan kodrat laki-laki adalah menghasilkan sperma. Di luar dari itu, seperti memasak dan bekerja, adalah peran yang bisa dilakukan keduanya.”
Beliau pun menegaskan jika pemberian fasilitas dan akses untuk perempuan ini pun bukan sebuah privilege. Melainkan, sebuah strategi untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak, yang kemudian berdampak pada kesejahteraan.
Pinus sebagai lembaga yang memfokuskan Pembangunan Sistem Informasi Pertambangan Minerba serta meningkatkan pelaporan untuk peningkatan partisipasi publik dalam pengawasn sektor minerba, berharap kegiatan setelah pembekalan ini selesai para kader dapat menjalankan sesuai yang dengan harapan.
Ke 5 Kader ini yang nantinya akan live in selama 1 bulan di 2 desa yang terletak di Musi Banyuasin dan Muara Enim, dan melakukan pengorganisasian masyarakat diwilayah pertambangan Pertengahan Agusutus 2018 mendatang.